JOMBANG, KORAN-K.com – Puskesmas Kesamben dan Puskesmas Blimbing Kesamben telah menyelenggarakan kegiatan penting bagi kelangsungan kesehatan anak khususnya balita, Kamis (12/9/2024).
Yakni, kegiatan pendampingan khusus oleh dokter spesialis anak serta kegiatan pemberian PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) untuk balita.
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengatasi masalah stunting dan sekaligus memastikan tumbuh kembang optimal bagi balita.
Juga, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan terapi medis yang optimal bagi balita yang mengalami permasalahan gizi terkait kondisi kesehatan tertentu.
Kegiatan dimulai dengan registrasi peserta. Lalu, disusul pengukuran tinggi badan dan penimbangan balita untuk memastikan pemantauan yang akurat terhadap status gizi dan perkembangan fisik mereka.
Data ini (tinggi dan timbang badan) menjadi landasan penting bagi dokter spesialis anak untuk memberikan intervensi medis yang tepat.
Kepala Puskesmas Kesamben, dr. Helena Agestine Mayang Sari, dalam sambutannya menegaskan agar kesempatan ini dimanfaatkan seluas-luasnya untuk konsultasi dengan dokter spesialis anak serta pemberian susu dapat dimanfaatkan dengan baik.
Perwakilan dari Dinas Kesehatan, Hafidz Wahyu M, S.Gz, juga turut hadir untuk menyampaikan salah satu intervensi dari Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menekan angka stunting dengan PKMK.
PKMK ini nanti akan dialokasikan ke masing-masing puskesmas sejumlah balita yang dilaporkan oleh pihak puskesmas ke Dinkes. Intervensi ini akan dipantau selama 2 mingguan oleh pihak puskesmas.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyuluhan oleh dokter spesialis anak, dr. Erwina Mei A, Sp. A, dengan paparan dan edukasi tentang stunting, bahwa kondisi kesehatan tertentu dapat mempengaruhi status gizi anak.
Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya asupan gizi yang tepat dengan menerapkan jadwal makan anak dan pemantauan kesehatan yang konsisten.
Sebagai puncak acara, dokter spesialis anak melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh kepada setiap balita yang hadir guna memastikan intervensi medis yang sesuai.
Tidak hanya itu, para balita juga menerima pemberian PKMK yang akan dipantau secara berkala oleh pihak puskesmas setiap dua minggu sekali.
Pemantauan dilakukan untuk memastikan, bahwa asupan gizi yang diberikan benar-benar mendukung perbaikan status gizi anak.
Dengan kegiatan ini, diharapkan tidak hanya terjadi perbaikan kondisi gizi balita, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat yang lebih peduli terhadap pemantauan tumbuh kembang anak sejak dini. (*)
